KULIAH SUSAH Ngga’ KULIAH PAYAH HAHH . . .!!
Oleh
Sadewa (Universitas Serang)
Menyikapi
judul di atas, ternyata kalimat itu sering di gembor-gemborkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia terutama pada
elemen masyarakat kelas menengah ke bawah. Paradigma tersebut cenderung terus
di gulirkan seiring dengan berjalannya roda perekonomian dan pendapatan
masyarakat saat ini.Mereka menganggap bahwa biaya pendidikan di Perguruan
Tinggi Negeri sangat mahal bahkan dapat dikatakan “selangit”. Masalah mahalnya biaya pendidikan sehingga tidak terjangkau
bagi masyarakat dikalangan bawah. Seharusnya pendiikan merupakan hak seluruh
rakyat Indonesia seperti yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi
salah satu tujuan Negara kita adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Ini
mempunyai konsekuensi bahwa Negara harus menyelenggarakan dan memfasilitasi
seluruh rakyat Indonesia untuk memperoleh pengajaran dan pendidikan yang
layak.Maka tentu saja Negara dalam hal ini Pemerintah harus mengusahakan agar
pendidikan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.Akan tetapi, jika kita bersama-sama melihat
realita yang ada terutama masalah yang sudah amat pelik mengenai pendidikan di
negeri yang kita cintai ini, untuk dapat menjadi “orang” ternaya kita harus mempersiapkan sebuah paket tender sejak
dini untuk dapat di lelang paket kesuksesannya di kemudian hari yaitu bangku
perkuliahan.
Sudah
bukan menjadi rahasia umum lagi, bahwa bangku perkuliahan merupakan salah satu
aset yang cukup fantastik bagi sebagian masyarakat Indonesia. Ya kembali lagi
dengan melihat kondisi negara kita bersama yang serba kekurangan. Tapi,
pernahkah kita menduga bahwa ternyata masih banyak kebijakan-kebijakan yang di
terapkan dari kubu pemerintah yang tentunya kebijakan yang berkorelasi positif
terhadap solusi perbaikan Sumber Daya Manusia (SDM), masih ada sekelompok
pejabat yang memegang teguh janjinya untuk mengabdi kepada Bangsa ini. Itu
merupakan alasan perdana mengapa kita membeli kesuksesan di masa depan dari
sekarang.
Sebagai
contoh nyata, dikutip dari sebuh harian nasional yang berisi : "Mulai tahun ajaran baru 2013/2014, komponen
biaya yang dikenakan kepada mahasiswa, SPP saja. Ini yang kami namakan SPP
tunggal. Tidak seperti ada banyak komponen, seperti uang satuan kredit semester,
sumbangan pendidikan, SPP, dan lain-lain. Kami harap standar biaya ini jadi
pengontrol supaya biaya kuliah terjangkau," kata Nuh (Mendiknas).
Menurut
sumber Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), bantuan biaya pendidikan
tersebut bernama “BOPTN (Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri) yangmerupakan
bantuan biaya dari pemerintah kepada perguruan tinggi negeri untuk membiayai
keberlangsungan biaya operasionalnya. Artinya, masyarakat dapat mengenyam
pendidikan tinggi tanpa harus dibebankan biaya perkuliahan yang tinggi, yang
mencakup biaya operasional PTN di dalamnya.Bantuan Operasional Perguruan Tinggi
Negeri atau BOPTN dialokasikan paling sedikit 30% untuk kegiatan penelitian di
PTN dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta). Biaya tersebut diadakan dengan tujuan
antara lain untuk menjaga kelangsungan proses belajar mengajar di Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menggelontorkan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp
2,7 triliun pada 94 institusi pendidikan tinggi negeri, baik universitas,
institut seni dan politeknik, yang tersebar di seluruh Indonesia. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa BOPTN ditujukan untuk
menutupi kekurangan biaya operasional di PTN sebagai akibat dari adanya Uang
Kuliah Tunggal (UKT) yang bertujuan meringankan beban mahasiswa terhadap biaya
kuliah yang sebelumnya terus meningkat”.
Pihak pemerintah
sudah memberikan penawaran khusus kepada generasi pemuda bangsa untuk bergerak
dan mewujudkan perubahan yang berarti dan bersama-sama bangkit dari
keterpurukan melalui jalur keilmuan. Sekarang waktunya kita untuk membeli paket
yang InsyaAlloh akan mengantarkan
kita pada jalan kesuksesan. Dengan sistim pembiayaan pendidikan yang baru ini,
harapan besar dari pihak pemerintah untuk untuk dapat terlaksana. Kini yang
paling utama harus di persiapkan adalah modal yaitu modal tekad, modal
keberanian dan tentunya adalah modal ilmu. Sehingga paradigma mengenai susahnya
akan kuliah yang di akibatkan oleh salah satunya biaya akan mulai sirna dan
dapat disubtitusikan dengan parameter yang lebih baik lagi.