1. Pendekatan Instruksional
Pendekatan instruksional adalah pendekatan yang berdasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan cermat akan mencegah sebagian besar masalah manajerial kelas. Pendekatan ini berpendapat bahwa manajerial yang efektif adalah hasil dari perencanaan pengajaran yang bermutu. Dengan demikian peranan guru adalah merencanakan dengan teliti pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap peserta didik.
Pendekatan instruksional adalah pendekatan yang berdasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan cermat akan mencegah sebagian besar masalah manajerial kelas. Pendekatan ini berpendapat bahwa manajerial yang efektif adalah hasil dari perencanaan pengajaran yang bermutu. Dengan demikian peranan guru adalah merencanakan dengan teliti pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap peserta didik.
2. Pendekatan permisif
Pendekatan ini
menganggap pengelolaan kelas sebagai suatu proses untuk membantu anak didik
agar merasa bebas untuk mengerjakan apa saja yang mereka kehendaki dalam proses belajar mengajar. Peranan guru
adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didiknya. Pendekatan ini
memandang kebebasan tersebut dapat mengembangkan setiap potensi yang ada dalam
diri anak didik.
Kelebihan
pendekatan ini adalah proses pembelajaran menjadi santai. Siswa merasa tidak
terkekang dan tidak terpaksa dalam belajar. Siswa diberi banyak kesempatan
untuk mengemukakan dan mengembangkan ide atau buah pikirannya.
Sedangkan
kelemahannya adalah pendekatan ini tidak realistis. Pendekatan ini dapat
menghasilakan anak didik yang serba tidak mamatuhi aturan, nilai budaya, dan
agama baik dilingkungan rumah tangga atau keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Contohnya:
Seorang guru membiarkan anak didiknya makan-makan selama proses belajar
mengajar berlangsung dengan anggapan bahwa mereka akan lebih konsentrasi lagi
dalam belajar mengajar
3. Pendekatan group
process (kerja kelompok)
Pendekatangroup process adalah usaha guru mengelompokkan anak didik kedalam beberapa
kelompok dengan berbagai pertimbangan individual sehingga terciptanya suasana
kelas yang bergairah. Dalam pendekatan ini, peran guru adalah mendorong
perkembangan dan kerja sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok
memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan
kelompok menjadi kelompok yang produktif, selain itu guru harus menjaga kondisi
itu agar tetap baik.
Kelebihan
pendekatan ini adalahdapat memantapkan dan memelihara organisasi kelas yang efektif berupa terciptanya
keakraban antar sesama siswa. Pendekatan ini mengajari siswa bertanggung jawab
atas kelompoknya. Namun dalam pendekatan ini ditakutkan adanya tindakan
intimidasi dan sikuat menekan silemah,
maksudnya setiap tugas kelompok hanya dibebankan sebagian orang saja.
Contohnya:
Adanya bentuk kerja kelompok disetiap pembelajaran dan setiap ada permasalahan
dari seorang siswa, maka itu dianggap permasalahan kelompok
4. Pendekatan
kompetensi
Pendekatan
ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan
pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan
memecahkan masalah itu bila tidak bias dicegah. Pendekatan ini menganjurkan
tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku
anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan
mengimplementasikan pealajaran yang baik.
Kelebihan
pendekatan kompetensi ini adalah proses pembelajaran disetting secara baik.
Contohnya:
Sebelum masuk kelas, guru benar-benar mempersiapkan diri baik penguasaan materi
maupun mental untuk dapat menghadapi anak didiknya
5. Pendekatan kontekstual (contextual
teaching and learning / CTL)
Pendekatan
kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Tugas guru dalam
pembelajaran kontekstual ini adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya.
Maksudnya, guru lebih berurusan dengan strategi daripada memberi informasi.
Guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan
suatu yang baru bagi siswa. Pendekatan kontekstual berlatar belakang bahwa
siswa belajar lebih bermakna dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam
lingkungan alamiah, tidak hanya sekedar mengetahui, mengingat, dan memahami.
Pendekatan
kontekstual mendorong peserta didik memahami hakekat., makna, dan manfaat
belajar sehingga memungkinkan mereka rajin dan termotivasi untuk belajar yang
tenang dan menyenangkan, karena pembelajaran dilakukan secara alamiah, sehingga
peserta didik dapat mepraktekkan secara langsung apa-apa yang dipelajarinya.
Contohnya:
Guru memulai pembelajaran yang dimulai atau dikaitkan dengan dunia nyata yaitu
diawali dengan bercerita atau tanyajawab lisan tentang kondisi aktual dalam
kehidupan siswa (daily life)
6. Pendekatan tematik.
Pendekatan
tematik ialah cara pengemasan pelajaran dalam sebuah tema dari mata pelajaran.
Sebuah tema bisa memuat beberapa bidang keahlian yang dipelajari. Hasil akhir
bukanlah hal yang utama melainkan
pemaparan, pembukaan cakrawala.
Kemampuan yang diperoleh oleh anak bisa jadi beragam, tidak harus sama
pada setiap anak didik tersebut. Keunikan masing-masing anak harus dihargai.
Beberapa anak mungkin bisa membaca lebih dahulu dari anak lain, dan sebagainya.
Pendekatan tematik adalah sebuah cara untuk tidak
membatasi anak dalam sebuah mata pelajaran dalam mempelajari sesuatu, misalnya: sambil belajar
mengenal hewan ia juga belajar mewarnai.